A. Pengertian Minat dan Pengaruhnya pada Siswa dalam Belajar
1. Pengertian minat
Berbicara tentang minat, penulis tidak
lepas dari masalah kejiwaan manusia. Oleh karena minat adalah salah satu
aspek psikis yang ada pada setiap manusia. Apabila seseorang menaruh
minat terhadap sesuatu, maka orang tersebut akan berusaha dengan sekuat
mungkin untuk memperoleh yang diinginkannya. Usaha yang dilakukan oleh
seorang tersebut, dapat terjadi karena adanya dorongan dari minat yang
dimilikinya. Dengan demikian minat adalah motor penggerak yang ada dalam
diri seseorang untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Seorang anak misalnya, berkeinginan
untuk dapat pintar naik sepeda, maka dia akan berusaha semaksimal
mungkin untuk belajar naik sepeda. Walaupun anak tersebut telah beberapa
kali terjatuh dari sepedanya, akan tetapi mereka tetap berusaha dan
mencari jalan bagaimana cara untuk dapat naik sepeda dengan lancar.
Begitu juga siswa yang mempunyai minat dalam dirinya untuk belajar, maka siswa tersebut dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran yang dipelajarinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat dan perhatian dalam diri seseorang siswa terhadap apa yang dipelajarinya. Mereka tidak akan dapat menguasai materi pelajaran yang dipelajarinya itu dengan baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa sangat perlu diperhatikan dan ditingkatkan oleh guru sebagai pendidik di sekolah.
Untuk mengetahui dengan jelas masalah
minat tersebut, berikut ini akan dikemukakan beberapa pendapat tentang
pengertian minat oleh para ahli sebagai berikut :
Cony Semiawan mengatakan bahwa :
Yang dimaksud minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers). Demikian juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
Yang dimaksud minat (interest), adalah keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada sesuatu, situasi atau obyek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan kepadanya (statisfiers). Demikian juga minat dapat menimbulkan sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimulasi sesuai dengan keadaan tersebut.
Slameto mengemukakan bahwa :
Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat adalah satu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Dari pendapat tentang minat tersebut,
penulis dapat memahami bahwa minat adalah kesediaan jiwa untuk
memusatkan perhatian terhadap suatu obyek tertentu tujuannya untuk
mendapatkan sesuatu yang diinginkan atau dengan kata lain bahwa minat
itu mengarah kepada pemusatan perhatian secara maksimal untuk memperoleh
tujuan yang diinginkan.
2. Pengaruh minat terhadap siswa dalam belajar
Telah dijelaskan di atas bahwa, minat
adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk
mencapai sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa
seseorang tidak akan mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di
dalam diri orang tersebut tidak terdapat minat atau keinginan jiwa untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakannya itu.
Dalam hubungannya dengan kegiatan
belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat mencapai tujuan yang
diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan tercapai.
Untuk mengetahui lebih jelas pengaruh
minat terhadap siswa dalam belajar, terlebih dahulu penulis mengemukakan
pendapat para ahli tentang belajar itu sendiri
Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat interaksi individu lingkungannya
Abu Ahmadi mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Abu Ahmadi mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :
Murid belajar dengan seluruh tenaga dan
jiwanya, tidak hanya dengan pikirannya saja, setelah guru menyajikan
bahan pelajaran dengan segala macam usaha dan upaya maka sekarang
menjadi tugas anak untuk mengelola bahan pelajaran, mengingatnya dan
mempergunakannya pada waktu ia berpikir di dalam seluruh kehidupannya
Slameto berpendapat bahwa :
Belajar adalah suatu proses usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Belajar adalah suatu proses usaha dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari beberapa definisi di atas penulis
menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang
terjadi sebagai hasil dari pengalaman individu dalam berinteraksi dengan
lingkungannya dapat pula dikatakan bahwa belajar adalah
kegiatan-kegiatan yang melibatkan seluruh komponen badan termasuk fisik
dan psikis. Kegiatan tersebut, dilakukan secara aktif dan disengaja
dalam rangka memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman yang baru.
Untuk mencapai tujuan belajar yang
dimaksud diperlakukan adanya faktor pendorong atau minat dalam diri
setiap siswa yang belajar. Dengan demikian, adanya minat dalam diri
siswa yang belajar, mereka dapat memusatkan perhatiannya terhadap bidang
studi yang dipelajarinya.
Jika minat siswa dapat dibangkitkan,
kemudian seluruh perhatiannya dapat dipusatkan kepada bidang studi yang
dipelajarinya, keadaan kelas dapat menjadi tenang. Sebab siswa tidak
mempunyai kesempatan untuk melakukan hal-hal yang melanggar ketertiban
kelas. Dengan demikian prose belajar mengajar dapat berlangsung dengan
baik dan siswa pun dapat mencapai tujuan belajar sebagaimana yang
diharapkan.
Dari keterangan di atas, penulis
memahami bahwa minat termasuk salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap kesuksesan dalam belajar. Oleh karena itu, jika sekiranya siswa
tidak memiliki minat atau kurang perhatian untuk menerima pelajaran,
guru sedapat mungkin mengusahakan membangkitkan minat siswa melalui
berbagai cara atau metode. Karena akibat dari siswa yang tidak memiliki
minat belajar, mereka tidak dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
B. Fungsi minat dalam belajar
Fungsi minat dalam belajar, merupakan
faktor yang sangat penting untuk dibahas. Mengingat pentingnya hal
tersebut, para ahli sepakat bahwa minat tersebut adalah hal yang mutlak
dalam setiap aktivitas, termasuk dalam hal belajar. Sehubungan dengan
hal ini Westy Soemanto mengatakan bahwa :
Ditinjau dari segi kepentingan
pendidikan dan belajar, pemilihan jenis perhatian yang efektif untuk
memperoleh pengalaman belajar adalah hal yang penting bagi subjek yang
belajar.
Berdasarkan uraian di atas, penulis
memahami bahwa memancing minat siswa untuk belajar, merupakan hal yang
sangat penting dilakukan oleh guru terhadap siswanya.
Salah satu usaha untuk membimbing perhatian anak didik yaitu melalui pemberian rangsangan yang menarik perhatian dari anak didik.
Salah satu usaha untuk membimbing perhatian anak didik yaitu melalui pemberian rangsangan yang menarik perhatian dari anak didik.
Dari pendapat tersebut, jelas bahwa
membangkitkan perhatian dan minat belajar bagi siswa adalah faktor yang
amat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Membangkitkan minat
merupakan hal yang penting, maka kegunaannya pun juga merupakan hal yang
penting, The Liang Gie mengatakan bahwa :
Minat selalu membangkitkan pemusatan
pemikiran, juga menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar keriangan
hati akan memperbesar daya kemampuan belajar seseorang, juga membantunya
untuk tidak mudah melupakan apa yang dipelajarinya itu. Belajar dengan
perasaan yang tidak gembira, akan membuat pelajaran itu tambah berat.
Seorang siswa dalam belajar diusahakan
adanya minat dan perhatian yang besar terhadap semua bidang studi yang
dipelajarinya. Guru harus mengusahakan agar materi yang dipelajari siswa
dapat menjadi milik rohani, yang berguna dalam kehidupan kelak. Akan
tetapi kadang-kadang ditemukan hal yang sebaliknya, tidak jarang
diantara siswa yang tidak berminat terhadap bidang studi yang
dipelajarinya. Sebagai akibat tidak adanya faktor pendorong untuk
mendalami bidang studi yang dipelajarinya itu.
Guru kadang-kadang bersifat acuh
terhadap masalah yang dihadapi siswanya, sehingga tujuan yang diinginkan
dalam belajar tidak tercapai secara maksimal. Biasanya seorang siswa
berminat mempelajari sesuatu, karena adanya beberapa sebab seperti:
1. Untuk memperkuat kedudukan ekonomi di kemudian hari
2. Dapat menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat
3. Dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya sendiri karena bertambah ilmunya.
2. Dapat menciptakan kesempatan untuk menjadi pemimpin dalam masyarakat
3. Dapat menimbulkan kepuasan bagi dirinya sendiri karena bertambah ilmunya.
Dari keterangan yang dikemukakan di
atas, nampak bahwa minat adalah kecenderungan yang dapat menimbulkan
perhatian terpusat terhadap suatu aktivitas. Oleh karena itu, setiap
guru sebagai pendidik sekaligus sebagai pengajar di sekolah hendaknya
memahami hal tersebut. Sebab pada umumnya seorang peserta didik menaruh
minat terhadap sesuatu, karena belum mengerti akan kegunaan hal
tersebut. Oleh karena itu, setiap guru dituntut agar selalu
membangkitkan minat anak didiknya terhadap bidang studi yang
disajikannya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Zakiah Darajat mengatakan :
Titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat belajar anak didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut, membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran dan membangkitkan semangat belajar mereka. Di samping perasaan mereka mendapat manfaat dari pekerjaan dan kegiatan mereka dengan sungguh-sungguh.
Titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat belajar anak didik karena rangsangan. Rangsangan tersebut, membawa kepada senangnya anak didik terhadap pelajaran dan membangkitkan semangat belajar mereka. Di samping perasaan mereka mendapat manfaat dari pekerjaan dan kegiatan mereka dengan sungguh-sungguh.
Mengingat bahwa tujuan belajar adalah
untuk mengerti dalam arti adanya hubungan yang erat antara pikiran
subyek dengan obyek yang sedang diselidiki, berarti minat adalah hal
yang amat penting keberadaannya dalam diri setiap individu, tanpa adanya
minat, akan sulit untuk mengarahkan perhatian seseorang kepada suatu
obyek.
Dari uraian di atas, dapat memberikan
pengertian kepada penulis bahwa minat sebagai suatu aktivitas psikologis
mempunyai fungsi yang amat penting dalam belajar. Untuk mencapai tujuan
yang dikehendaki, keberadaan minat dalam diri setiap siswa sangat
dibutuhkan. Dengan adanya minat tersebut, siswa dapat berhasil dalam
belajarnya. Dengan demikian, tujuan yang akan dicapai dalam belajar
tercapai secara maksimal.
C. Metode Membangkitkan Minat Belajar Siswa dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya
1. Metode membangkitkan minat belajar siswa
1. Metode membangkitkan minat belajar siswa
Sebelum membicarakan lebih jauh tentang
beberapa metode yang dapat membangkitkan minat belajar siswa, terlebih
dahulu penulis akan mengemukakan pengertian metodologi itu sendiri
sebagai berikut:
Metodologi berasal dari bahasa Greek
“metho” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti cara, sedangkan
“logos” yang kemudian menjadi “logi” berarti ilmu pengetahuan. Dengan
demikian kata “Metodologi” berarti ilmu pengetahuan yang membalas
tentang cara atau jalan yang harus dilalui
Dari pengertian tersebut, penulis
mengartikan bahwa metode mencakup pengertian tentang proses belajar
sehingga ruang lingkup pembahasannya adalah segala sesuatu yang terjadi
baik dalam kelas, di luar kelas, maupun dalam lingkungan sekolah.
Dalam hubungannya dengan proses belajar
mengajar, metode merupakan jalan atau alat yang penerapannya diarahkan
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, tujuan tersebut sesuai dengan
tujuan yang telah dirumuskan dalam program pengajaran. Oleh sebab itu,
setiap guru dituntut untuk selalu berusaha membangkitkan minat peserta
didiknya terhadap bidang studi yang diajarkannya.
Sehubungan hal tersebut, Zakiah Darajat mengatakan bahwa :
…tidak dibangkitkannya minat terhadap pelajaran akan mengguncangkan suasana dalam kelas, dan timbulnya persoalan tentang peraturan. Adanya rasa malas dan lelah di dalam jiwa anak didik, di samping timbulnya rasa remah terhadap pelajaran dan pekerjaan sekolah. Dengan demikian jelaslah beberapa pentingnya membangkitkan minat anak didik dalam proses mengajar bagi guru. Sebenarnya sebagian besar dari usaha guru yang sukses tertumpah kepada membangkitkan minat anak-anak didik.
Dari uraian tersebut, penulis memandang bahwa sudah menjadi kewajiban setiap guru untuk membangkitkan minat yang telah ada dalam jiwa anak didik. Sebab tanpa minat akan sulit untuk mengajarkan sesuatu kepada seseorang.
…tidak dibangkitkannya minat terhadap pelajaran akan mengguncangkan suasana dalam kelas, dan timbulnya persoalan tentang peraturan. Adanya rasa malas dan lelah di dalam jiwa anak didik, di samping timbulnya rasa remah terhadap pelajaran dan pekerjaan sekolah. Dengan demikian jelaslah beberapa pentingnya membangkitkan minat anak didik dalam proses mengajar bagi guru. Sebenarnya sebagian besar dari usaha guru yang sukses tertumpah kepada membangkitkan minat anak-anak didik.
Dari uraian tersebut, penulis memandang bahwa sudah menjadi kewajiban setiap guru untuk membangkitkan minat yang telah ada dalam jiwa anak didik. Sebab tanpa minat akan sulit untuk mengajarkan sesuatu kepada seseorang.
Uraian selanjutnya adalah mengenai
metode yang dapat membangkitkan minat belajar siswa. Metode itu sangat
banyak, akan tetapi penulis hanya mengungkapkan lima macam metode dalam
skripsi ini, karena pada dasarnya metode-metode tersebut adalah baik dan
tepat dipakai untuk membangkitkan minat siswa untuk belajar.
Adapun metode yang dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Metode langsung
Metode langsung adalah metode ini dilaksanakan dengan menggunakan alat dalam pelaksanaan metode ini, guru bidang studi mengupayakan suatu cara yang mudah dan gampang dimengerti oleh siswa. Apabila peragaan alat peraga tidak dapat dipraktekkan di hadapan siswa, guru dapat menggunakan gambar untuk menjelaskan isi materi pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan upaya siswa dengan mudah dapat memahami dan mengerti akan maksud dari materi yang diajarkan oleh guru. Dengan demikian secara tidak langsung siswa dapat mengembangkan ilmunya.
a. Metode langsung
Metode langsung adalah metode ini dilaksanakan dengan menggunakan alat dalam pelaksanaan metode ini, guru bidang studi mengupayakan suatu cara yang mudah dan gampang dimengerti oleh siswa. Apabila peragaan alat peraga tidak dapat dipraktekkan di hadapan siswa, guru dapat menggunakan gambar untuk menjelaskan isi materi pelajaran. Hal tersebut dimaksudkan upaya siswa dengan mudah dapat memahami dan mengerti akan maksud dari materi yang diajarkan oleh guru. Dengan demikian secara tidak langsung siswa dapat mengembangkan ilmunya.
Metode ini dapat dirasakan kebaikannya
karena dapat merangsang minat belajar siswa untuk memperhatikan dengan
seksama materi pelajaran yang disajikan oleh guru. Di sisi lain metode
ini memiliki kelemahan apabila guru tidak menyediakan alat peraga yang
diperlukan
b. Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan atau masalah secara lisan.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan atau masalah secara lisan.
Dalam penggunaan metode ceramah ini,
siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan memahami suatu proses,
yaitu dengan mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat
penalarannya secara sistematis. Metode ini dapat membangkitkan minat
belajar bagi siswa karena secara tidak langsung siswa memusatkan
perhatiannya terhadap isi materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.
c. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, atau guru mengajukan pertanyaan kemudian siswa menjawab .
Metode tanya jawab adalah suatu teknik untuk memberi motivasi siswa agar bangkit pemikirannya untuk bertanya, atau guru mengajukan pertanyaan kemudian siswa menjawab .
Dalam menggunakan metode ini diperlukan
usaha untuk merangsang siswa agar perhatiannya terarah kepada masalah
yang sedang dibicarakan, mengarahkan proses berpikir siswa agar mereka
dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan penuh
keterampilan interprestasi dan lain-lain.
Selanjutnya dalam menentukan pemakaian metode ini hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
b) Pertanyaan dapat membangkitkan minat dapat mendorong inisiatif anak dan dapat merangsang murid untuk bekerja sama.
c) Melatih anak mampu mengasosiasikannya dengan masalah-masalah lain
d) Teknis pengajuan pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas dan giliran menjawab murid tertentu saja.
d. Metode kerja kelompok
a) Merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan
b) Pertanyaan dapat membangkitkan minat dapat mendorong inisiatif anak dan dapat merangsang murid untuk bekerja sama.
c) Melatih anak mampu mengasosiasikannya dengan masalah-masalah lain
d) Teknis pengajuan pertanyaan hendaknya ditujukan kepada seluruh kelas dan giliran menjawab murid tertentu saja.
d. Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok adalah cara
mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan membentuk kelompok kerja
dari kumpulan beberapa orang murid untuk mencapai suatu tujuan secara
gotong royong.
Berdasarkan pengertian tersebut, penulis
menyimpulkan bahwa metode kerja kelompok adalah cara mengajar yang
dilakukan oleh guru dengan jalan membagi murid dalam bentuk kelompok
yang lebih kecil. Untuk menyelesaikan tugas secara gotong royong.
Dalam pelaksanaan metode ini, semua siswa yang tergabung dalam suatu kelompok diharapkan sumbangsihnya untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada kelompoknya. Adanya kerjasama yang terjadi diantara mereka, membuat masing-masing siswa terpacu minat dan semangat belajarnya. Dengan demikian tugas yang dibebankan oleh guru atas kelompoknya dapat mereka selesaikan dengan baik dan benar.
Dalam pelaksanaan metode ini, semua siswa yang tergabung dalam suatu kelompok diharapkan sumbangsihnya untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada kelompoknya. Adanya kerjasama yang terjadi diantara mereka, membuat masing-masing siswa terpacu minat dan semangat belajarnya. Dengan demikian tugas yang dibebankan oleh guru atas kelompoknya dapat mereka selesaikan dengan baik dan benar.
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode kerja kelompok ini, antara lain adalah
a) Hendaknya diusahakan jumlah anggota masing-masing kelompok jangan terlalu besar, cukup empat sampai enam orang anak
b) Pembentukan kelompok kerja hendaknya dibentuk secara demokrasi dalam arti mempertimbangkan minat dan kemampuan anak murid.
c) Jumlah anggota setiap kelompok hendaknya seimbang dan merata, dalam hal perbandingan murid yang pandai dan kurang pandai, perbandingan pria dan wanita dan lain sebagainya.
a) Hendaknya diusahakan jumlah anggota masing-masing kelompok jangan terlalu besar, cukup empat sampai enam orang anak
b) Pembentukan kelompok kerja hendaknya dibentuk secara demokrasi dalam arti mempertimbangkan minat dan kemampuan anak murid.
c) Jumlah anggota setiap kelompok hendaknya seimbang dan merata, dalam hal perbandingan murid yang pandai dan kurang pandai, perbandingan pria dan wanita dan lain sebagainya.
e. Metode pemberian tugas
Sebelum guru menerapkan metode pemberian
tugas ini, terlebih dahulu menetapkan tujuan yang hendak dicapai.
Kemudian guru memberikan tugas kepada siswa untuk dilaksanakan
berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh guru.
Adapun penetapan metode ini melalui tiga tahapan yaitu :
a) Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan perencanaan yang disepakati bersama kurikulum yang berlaku.
b) Siswa melakukan tugas yang dibebankan kepadanya, artinya ia belajar seraya menyelesaikan tugas-tugas yang bersangkutan
c) Siswa mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari dengan bukti hasil kerja (belajar), penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
a) Guru memberi tugas kepada siswa sesuai dengan perencanaan yang disepakati bersama kurikulum yang berlaku.
b) Siswa melakukan tugas yang dibebankan kepadanya, artinya ia belajar seraya menyelesaikan tugas-tugas yang bersangkutan
c) Siswa mempertanggungjawabkan kepada guru apa yang telah mereka pelajari dengan bukti hasil kerja (belajar), penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
Metode pemberian tugas ini, pada
dasarnya dilaksanakan apabila guru telah melakukan penjelasan tentang
tujuan yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar.
Beberapa metode yang telah diuraikan di
atas, penulis menarik kesimpulan bahwa pada dasarnya semua metode
mengajar dapat dipergunakan oleh guru untuk memancing minat belajar
siswa, namun demikian metode-tersebut juga mempunyai kelemahan apabila
alat peraga ataupun guru yang akan mempergunakan metode tersebut tidak
menguasainya dengan baik.
2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa
Dalam belajar terlibat berbagai faktor,
sehingga kadang-kadang bila faktor itu tidak ada, menyebabkan minat
untuk belajar bagi siswa akan berkurang, bahkan akan menjadi hilang sama
sekali.
Berbicara mengenai faktor yang
mempengaruhi minat belajar siswa, dapat ditemukan beberapa faktor yang
mempengaruhi minat siswa itu sendiri. Namun pada dasarnya faktor
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam faktor intern (dalam diri) siswa
yang belajar. Faktor ekstern (dari luar diri) siswa yang belajar dan
faktor teknik atau pendekatan belajar.
Soemadi Soeryabrata mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu :
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
• Faktor non sosial
• Faktor sosial
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan dua golongan yaitu :
• faktor fisiologis
• faktor psikologis.
a. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar dan ini masih dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
• Faktor non sosial
• Faktor sosial
b. Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar dan ini pun dapat digolongkan dua golongan yaitu :
• faktor fisiologis
• faktor psikologis.
Sedangkan menurut Westy Soemanto bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi tiga bagian yaitu :
1) Faktor stimulus belajar
2) Faktor metode belajar
3) Faktor individu
1) Faktor stimulus belajar
2) Faktor metode belajar
3) Faktor individu
Kedua pendapat di atas , maka pada pokoknya dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yakni :
1) Faktor intern
2) Faktor ekstern
3) Faktor teknik atau pendekatan belajar
1) Faktor intern
2) Faktor ekstern
3) Faktor teknik atau pendekatan belajar
Berdasarkan uraian di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa, seluruh faktor itu dapat mempengaruhi
minat belajar siswa dalam belajar.
D. Pentingnya Minat dalam Belajar
Minat adalah kecenderungan jiwa ke arah sesuatu karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita. Sesuatu itu, dapat memenuhi kebutuhan dan dapat menyenangkan kita. Oleh karena itu, sesuatu yang tidak mempunyai arti bagi kita atau tidak sesuai dengan kebutuhan, maka minat pun tidak akan timbul atau tertarik, sama halnya dengan pelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan, maka minat pun tidak ada waktu mempelajarinya.
Minat adalah kecenderungan jiwa ke arah sesuatu karena sesuatu itu mempunyai arti bagi kita. Sesuatu itu, dapat memenuhi kebutuhan dan dapat menyenangkan kita. Oleh karena itu, sesuatu yang tidak mempunyai arti bagi kita atau tidak sesuai dengan kebutuhan, maka minat pun tidak akan timbul atau tertarik, sama halnya dengan pelajaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan, maka minat pun tidak ada waktu mempelajarinya.
Salah satu faktor yang menyebabkan
timbulnya kesulitan dalam belajar adalah karena minat tidak ada terhadap
pelajaran tersebut. Kegiatan belajar dapat berhasil dengan baik apabila
ada pemusatan perhatian terhadap pelajaran dan salah satu faktor yang
menyebabkan terpusatnya perhatian adalah minat. Begitupun sebaliknya
bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan minat siswa, tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya.
Sehubungan dengan hal tersebut, guru
harus mampu memelihara motivasi belajar siswa, kebutuhan siswa, minat,
dan lain-lain, supaya ia dapat menjamin sikap positif pelajar dan
kesukaannya kepada pelajaran. Di samping itu, juga mengembangkan
motivasi dan minat siswa yang pada dasarnya adalah membantu siswa
memilih bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.
Jika terdapat siswa yang berminat
terhadap belajar, dapatlah diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih
besar, menurut Reojakkers bahwa untuk membangkitkan minat siswa dapat
dicapai dengan cara menghubungkan bahan pengajaran dengan suatu berita
sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Dari uraian di atas, dapatlah diambil
suatu kesimpulan bahwa minat sangat penting dalam kegiatan belajar,
karena tanpa adanya minat terhadap suatu pelajaran, maka kegiatan proses
belajar tidak akan berjalan dengan baik dan pada akhirnya keberhasilan
dalam belajar tidak akan tercapai dengan baik pula.
No comments:
Post a Comment